A Review Of Konservasi alam oleh Arista Montana dan Yayasan Paseban
A Review Of Konservasi alam oleh Arista Montana dan Yayasan Paseban
Blog Article
Di bawah naungan Yayasan Paseban, kawasan ini menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana bertani secara alami tanpa bahan kimia berbahaya.
Keadilan diartikan sebagai kesetaraan, rasa hormat, dan pengelolaan bersama yang adil antara manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pada dasarnya tidak ada sesuatu yang kita pergunakan atau lakukan, tanpa manifestasi lain yang lebih dahulu menjadi bagian dari sesuatu itu. Buah dari pohon, air dari sungai, tanah kosong ber"penghuni".
Tanpa bahan kimia berbahaya Semua hasil pertanian ditanam secara alami tanpa pestisida dan pupuk sintetis.
Just instantaneously promptly before long after acquiring the world at Neighborhood awareness reveals and options For diversified an exceedingly quite long time, Arista’s possibilities broadened in advance of her modest city, In addition to teenager commenced touring to Audio City to file demos and go as soon as the ambitions which have ongoing to adhere to her.
Ini mengingatkan bahwa kehidupan manusia terikat dengan keberadaan matahari, asal dari sumber panas inti bumi, penyebab ibu bumi melahirkan kehidupan, menjadi pedoman waktu dan petunjuk alami yang menuntun dalam pertanian, juga menjadi sumber energi semua makhluk hidup di bumi.
Perjalanan ini mempunyai makna yang sangat mendalam secara spiritual, dimana jarak yang sangat panjang ini akan ditempuh dengan BERJALAN KAKI sebagai laku puasa dalam bentuk yang lain dan khas masyarakat adat Kanekes.
Pertanian Organik Arista Montana meyakini bahwa alam adalah ekosistem dengan mata rantai yang saling mendukung yang mampu menghidupi dirinya sendiri.
Gunung adalah pakuan bumi di semesta ini. Gunung menjadi sumber nilai spiritual dan budi pekerti yang mendasari perilaku yang berbudaya bagi umat manusia di muka bumi. Sebagaimana nama SUNDA yang melekat pada Gunung Tangkuban Parahu (Purba Kancana Parahyangan). Maka dari itu upacara tahunan ini dilakukan di puncak Gunung Tangkuban Parahu. Bertepatan dengan perjalanan matahari yang baru mulai kembali dari paling utara bumi menuju selatan, yaitu di setiap bulan 'kapitu'(bulan ke 7), dalam hitungan suryakala, kala ider (kalender) sunda.
Dalam tradisi mereka, bercocok tanam padi huma adalah ritual sakral yang sarat dengan nilai-nilai penghormatan terhadap alam.
– Pengendalian hama alami: Menggunakan predator alami dan bio-pestisida yang tidak merusak click here ekosistem.
Upacara ini diadakan di Gunung Tangkuban Parahu, dan dikawitan di wilayah Gunung Jayagiri sebagai tempat yang dianggap lebih tua. Kesadaran akan cinta kasih yang ditunjukan oleh “Sang Kabuyutan” menjadikan leluhur kita sangat mensucikan gunung tersebut. Tidak boleh ada pemungutan pajak disana karena merupakan tempat bagi warga yang sangat taat akan dharma dan berbudi pekerti, rajin memelihara tempat bersemayam para dewa dan semua leluhur yang disucikan, atau yang taat menjalankan “Agama” (Prasasti kabantenan). Saat itulah, Ngertakeun Bumi Lamba menjadi nyata, dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Baru-baru ini, ia juga mengembangkan sistem filtrasi air injeksi serta menerapkan teknologi hidrogelnya untuk sektor pertanian.
Masyarakat diberikan peluang untuk mengembangkan usaha kecil berbasis organik, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi mereka tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.